Keelokan Pulau Pari ini amat terasa ketika kaki – kaki kami menginjakannya disini. Pemandangan elok nan mengesankan membuat seluruh tubuh ingin berlama-lama berdiam diri dalam gelombang ombak yang tenang saling bersahutan.
Memanfaatkan rumput laut sebagai hasil budidaya dan pendapatan warga setempat serta juga didukung oleh pemerintah DKI Jakarta, maka didirikan pula tempat penelitian rumput laut disebelah barat pulau pari.
Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 2 jam dari Muara Angke tidak terasa sudah karena pemandangan tersaji begitu mempesona. Selamat datang di pulau pari Jakarta bagian Utara.
Tempat nyaman dihuni oleh puluhan kepala keluarga hidup rukun berdampingan. Itu terlihat dari senyuman penduduknya menyapa selalu dengan kelembutan. Pulau Pari yang kami singahi sekarang ini memang sangat tertata dengan rapih dan tertib, tidak ada kesan kumuh didalamnya.
Selain ditumbuhi dengan pohon yang lebat juga pulau pari masih memiliki pantai yang masih asli. Penduduk setempat menyebut patai itu dengan pantai perawan, entah bagaimana ceritanya sehingga dinamakan pantai perawan.
Masih di pantai perawan juga untuk yang hobi olah raga sahabat gilamancing juga dapat merasakan beratnya pasir pantai saat melompat dalam permainan volley pantai, hmmm mengasikkan bukan?
Dan ada juga satu lagi pantai kresek yang dijadikan sebagai dapur umum sekaligus tempat berkumpul , dan makan dengan pemandangan lurus menghadap pasir pantai yang bersih. Tidak ketinggallan pula tempat barbeque tersedia juga disana.
Untuk mengelilingi pulau pari ini sahabat Gilamancing tidak perlu memakan waktu lama, melainkan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit. Dengan mengayuh santai sepada mini yang banyak terdapat hampir disetiap rumah dengan harga disewa Rp. 15,000/ hari.
Permainan air seperti banana boat, donat dan kasur terbang sudah siap tersedia untuk membuat sahabat gilamancing berteriak dengan lepas seiring dengan tarikkan gas bapak pengemudi speed boat menariknya tanda dimulainya petualangan.
Keindahan bawah laut beserta terumbu karang yang disekelilingnya terdapat beraneka ragam jenis ikan hias berwarna – warni dengan gerakannya meliuk-liuk juga dapat dinikmati dari atas permukaan laut menggunakan pelampung plus perlengkapan snorkling
Semua itu juga dapat dirasakan oleh Ripto Haikal (27) yang sedang menunggu umpan tipuannya dimakan oleh udang di dasar air. Pemuda yang sudah memiliki satu orang putra ini mengaku sambil bekerja juga bisa menyalurkan hobinya di pulau pari ini.
Untuk lokasi mancing di pulau pari biasanya para pemancing menjulurkan jorannya tidak jauh dari dermaga dan bibir pantai, bahkan ada juga yang memancing diantara tumpukan bebatuan yang digunakan sebagai pemecah ombak agar tidak sampai daratan.
Menggunakan umpan lapela alias bohongan Ripto menyempatkan diri untuk melampiaskan hobinya dengan hati senang dan gembira. Pemuda satu ini suka juga memancing di palung dan pernah mendapatkan ikan kue kecil-kecil bisa mencapai 5 kilo. Cukup lumayann!
Tehnik ngerobok juga pernah dilakukannya, dengan merendamkan tubuhnya setinggi pinggang di bibir pantai sambil terus mengayuhkan joran ke tengan laut tutur pria asal kota Tangerang itu dengan antusias.
Walaupun tak dapat seekor udangpun namun perasaanya sudah cukup terobati dengan keindahan pulau pari yang ia singgahi beberapa saat yang lalu. Sambil berlalu digulungnya alat pancing dan dilanjutkan perjalan pulang menuju kota asalnya.
Write & Pictured : waw.m
Copyright@forgilamancing.com